Monday, March 23, 2009

APAKAH KITA TELAH MELUPAKAN MEREKA?

Ada kisah tentang sebuah tempat bernama Gaza, yang di awal tahun ini menjadi sorotan dunia, media pers Indonesia juga tak luput memberitakannya. Tapi akhir-akhir ini tampaknya pers di negara kita sudah tak lagi memberitakan, hanya karena suasana di Gaza sudah di anggap mereda atau Gaza benar-benar sudah dilupakan oleh pers kita atau malah bangsa Indonesia. Suasana demonstrasi atau kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan nasib bangsa Palestina di Gaza sudah berganti dengan hingar-bingar kampanye partai dan para calegnya menghadapi Pemilu 2009 yang rencananya akan dilangsungkan pada 9 April 2009 nanti.

Tanpa mengecilkan arti dari Pemilu 2009 yang hasilnya Insya Allah akan berperan dalam menentukan kondisi bangsa Indonesia lima tahun ke depan, apakah kita akan begitu mudah melupakan nasib saudara-saudara kita di Palestina? Peristiwa yang pernah mampu menggerakkan begitu banyak orang Indonesia, apakah akan berhenti disini saja ketika kesibukan kita berganti? Apakah kita yang pernah bisa bersatu untuk nasib bangsa di belahan dunia lain, sekarang terpecah belah demi ego golongan yang bernama haluan politik? Apakah hati dari bangsa ini hanya tergerak karena “tren” semata?

Bangsa Palestina di jalur Gaza belum mendapatkan kedamaian, saat ini mereka sedang membangun kembali negeri mereka yang porak poranda karena gempuran Israel. Saat ini mereka masih berduka atas jatuhnya banyak korban atas serangan Israel. Mereka masih membutuhkan bantuan, mereka masih membutuhkan perhatian. Dan Israel dengan egonya tidak akan mau berhenti begitu saja.

Bangsa Palestina sudah dilupakan kembali atas peristiwa yang belum lama mereka alami, peristiwa yang menghancurkan banyak infrastuktur penting milik mereka dan mengambil banyak nyawa bangsa Palestina. Bahkan dalam konferensi internasional mengenai HAM (Hak Asasi Manusia) yang baru-baru ini berlangsung, peristiwa infansi Israel pada Bangsa Palestina sama sekali tidak disinggung. Bukti bahwa para penggerak HAM dunia memandang sebelah mata terhadap bangsa Palestina? Atau bukti bahwa ada standar ganda dalam penegakan HAM? Bahwa ada bangsa/ras tertentu yang Hak Asasinya tidak diakui? Atau bahkan ada bangsa/ras tertentu yang memang dianggap tidak ada?

Apakah di Indonesia juga seperti itu? Beberapa bulan banyak pimpinan partai, tokoh agama, pejabat tinggi di pemerintahan kita, media pemberitaan yang begitu memperhatikan peristiwa di Jalur Gaza. Tapi sekarang semua seakan sirna begitu saja, berganti dengan berita-berita mengenai janji-janji partai-partai peserta pemilu atau gosip-gosip kelakuan miring para selebritis atau pengobatan ajaib ala Ponari. Tampaknya bangsa kita ini mudah sekali teralih perhatiannya dengan tren pemberitaan di media massa.

Seperti juga kita akan “berjuang” demi nasib kita lima tahun ke depan dengan mencontreng, bangsa Palestina juga masih berjuang demi nasib mereka, nasib anak-anak mereka, bukan hanya sekedar untuk lima tahun ke depan, tetapi untuk selamanya. Dan perjuangan mereka harus dilalui dengan cara yang amat keras, dengan tetesan darah menembus hujan peluru dari Israel.

Jangan sampai mereka terusir dari tanah mereka. Jangan pernah lupakan mereka. Jangan pernah lupakan yang hidup (dan mati) di jalur Gaza. Jangan pernah lupakan Palestina.

Di bawah ini adalah lirik dari sebuah lagu ciptaan Michael Heart, yang mengisahkan betapa beratnya kehidupan bangsa Palestina ketika infasi Israel berlangsung. Tentang Michael Heart bisa dilihat di www.michaelheart.com dan di situs tersebut kita bisa melakukan download mp3 lagu We Will Not Go Down (Song for Gaza) secara bebas (gratis). Saya menyertakan terjemahan dari lirik lagu tersebut, karena kemampuan bahasa Inggris yang terbatas, saya terjemahkan secara bebas menurut kemampuan. Saya sendiri cukup bingung mencari padanan kata untuk “go down”, yang akhirnya saya artikan “menyerah”. Mohon maaf bila ada terjemahan lirik yang menurut anda dirasa kurang sesuai artinya dengan lirik aslinya.


WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight



KAMI TAK AKAN MENYERAH (Lagu untuk Gaza)

Sebuah kilau membutakan dari cahaya putih
Menerangi langit di atas Gaza malam ini
Orang-orang berlari berlindung
Tanpa tahu apakah akan mati atau hidup

Mereka datang dengan tank dan pesawat terbang
Dengan api-api menakutkan yang merusak
Dan tidak ada yang tertinggal
Hanya sebuah suara yang bangkit dalam kabut penuh asap

Kami tak akan menyerah
Dalam malam, tanpa perlawanan
Kau bisa membakar masjid, rumah dan sekolah kami
Tapi semangat kami takkan mati
Kami tak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Wanita dan anak-anak diperlakukan sama
Terbunuh dan terbantai malam demi malam
Sementara yang disebut sebagai para pimpinan negara di tempat yang jauh
Mendebatkan siapa yang salah atau yang benar

Tapi kata-kata mereka yang tidak memiliki kekuatan hanya sia-sia belaka
Dan bom tetap berjatuhan laksana hujan asam
Tetapi menembus airmata, darah dan rasa sakit
Kau masih bisa mendengar suara itu menembus kabut asap

Kami tak akan menyerah
Dalam malam, tanpa perlawanan
Kau bisa membakar masjid, rumah dan sekolah kami
Tapi semangat kami takkan mati
Kami tak akan menyerah
Di Gaza malam ini

No comments: